Tafsir Surah AlFatihah Ayat 1 /
Bismillah
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Di dalam Alquran ada 114 surah, semuanya dimulai dengan “Basmalah”, kecuali surah At-Taubah. Surah At-Taubah ini tidak dimulai dengan “Basmalah” karena memang tidak serasi kalau dimulai dengan “Basmalah”. Di samping pada permulaannya “Basmalah” ada disebutkan satu kali di pertengahan surah An-Naml:30; dengan demikian “Basmalah” itu didapati di dalam Alquran 114 kali.
Ada
beberapa pendapat ulama berkenaan dengan “Basmalah” yang terdapat pada
permulaan sesuatu surah. Di antara pendapat-pendapat itu yang termasyhur ialah:
1.”Basmalah”
itu adalah suatu ayat yang tersendiri, diturunkan Allah untuk jadi kepala
masing-masing surah, dan pembatas antara surah dengan surah yang lain. Jadi dia
bukanlah satu ayat dari Al-Fatihah atau dari sesuatu surah yang lain, yang
dimulai dengan Basmalah itu. Ini adalah pendapat Imam Malik beserta ahli qiraat
dan fuqaha Madinah, Basrah dan Syam dan juga pendapat Imam Abu Hanifah dan
pengikut-pengikutnya. Sebab itu menurut Imam Abu Hanifah “Basmalah” itu tidak
dikeraskan membacanya dalam salat bahkan Imam Malik tidak membaca Basmalah sama
sekali.
2.”Basmalah”
adalah salah satu ayat dari Al-Fatihah, dan dari sesuatu surah yang lain, yang
dimulai dengan “Basmalah”. Ini adalah pendapat Imam Syafii beserta ahli qiraat
Mekah dan Kufah. Sebab itu menurut mereka “Basmalah” itu dibaca dengan suara
keras dalam shalat (Jahar).
Kalau kita
perhatikan bahwa sahabat-sahabat Rasulullah saw. telah sependapat menuliskan
“Basmalah” pada permulaan sesuatu surah dan surah-surah Alquranul Karim itu,
kecuali surah At-Taubah (karena memang dari semula turunnya tidak dimulai
dengan Basmalah) dan bahwa Rasulullah saw. melarang menuliskan sesuatu yang
bukan Alquran supaya tidak bercampur aduk dengan Alquran. Sebab itu oleh mereka
tidak dituliskan “amin” di akhir surah Al-Fatihah. Basmalah itu adalah salah
satu ayat dari Alquran atau dengan perkataan lain bahwa “basmalah-basmalah”
yang terdapat di dalam Alquran itu adalah ayat-ayat Alquran, lepas dari
pendapat apakah satu ayat dari Al-Fatihah atau dari sesuatu surah yang lain,
yang dimulai dengan Basmalah atau tidak.
Sebagai
disebutkan di atas surah Al-Fatihah itu terdiri dari tujuh ayat. Mereka yang
berpendapat bahwa basmalah itu tidak termasuk satu ayat dari Al-Fatihah,
memandang:
غَيْرِ الْمَغْضُوبِ
عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
adalah salah satu ayat, dengan demikian ayat-ayat Al-Fatihah itu tetap tujuh.
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
“Dengan menyebut nama Allah”, maksudnya “dengan menyebut nama Allah saya baca atau saya mulai”. Seakan-akan Nabi berkata: “Saya baca surah ini dengan menyebut nama Allah, bukan dengan menyebut nama saya sendiri, sebab dia wahyu dari Tuhan, bukan dari saya sendiri. Maka basmalah di sini mengandung arti bahwa Alquranul Karim itu wahyu dari Allah, bukan karangan Muhammad saw. dan Muhammad itu hanyalah seorang pesuruh Allah yang dapat perintah menyampaikan Alquran kepada manusia.
Pemakaian
kata “Allah”
“Allah”
nama bagi Zat yang ada dengan sendiri-Nya (wajibul wujud). Kata “Allah” itu
hanya dipakai oleh bangsa Arab kepada Tuhan yang sebenarnya, yang berhak
disembah, yang mempunyai sifat-sifat kesempurnaan. Mereka tidak memakai kata
itu untuk tuhan-tuhan atau dewa-dewa mereka yang lain.
Kata
“Ar-Rahman” terambil dari “Ar-Rahmah” yang berarti “belas kasihan”, yaitu suatu
sifat yang menimbulkan perbuatan memberi nikmat dan karunia.
Jadi kata
“Ar-Rahman” itu ialah: Yang berbuat (memberi) nikmat dan karunia yang banyak.
Kata
“Ar-Rahim” juga terambil dari “Ar-Rahmah”, dan arti “Rahim” ialah: Orang yang
mempunyai sifat belas kasihan, dan sifat itu “tetap” padanya selama-lamanya.
Maka
Ar-Rahman Ar-Rahim (Arrahmanirrahim) itu maksudnya: Tuhan itu telah memberi
nikmat yang banyak dengan murah-Nya dan telah melimpahkan karunia yang tidak
terhingga, karena Dia adalah bersifat belas kasihan kepada makhluk-Nya, dan
oleh karena sifat belas kasihan itu adalah suatu sifat yang tetap pada-Nya maka
nikmat dan karunia Allah itu tidak ada putus-putusnya.
Dengan
demikian maka kata-kata “Ar-Rahman” dan “Ar-Rahim” itu kedua-duanya adalah diperlukan
dalam susunan ini, karena masing-masing mempunyai arti yang khusus.
Tegasnya
bila seseorang Arab mendengar orang mensifati Allah dengan Ar-Rahman, maka
terpahamlah olehnya bahwa Allah itu telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya
dengan banyak dan berlimpah-limpah. Tetapi bahwa limpahan nikmat dan karunia
yang banyak itu tetap, tidak putus-putus tidak dapat dipahami dari lafaz
Ar-Rahman itu saja. Karena itu perlulah diikuti dengan Ar-Rahim, supaya orang
mengambil pengertian bahwa limpahan nikmat dan karunia serta kemurahan Allah
itu tidak ada putus-putusnya.
Hikmah
membaca basmalah
Seorang
muslim disuruh membaca basmalah di waktu mengerjakan sesuatu pekerjaan yang
baik. Yang demikian itu untuk mengingatkan bahwa pekerjaan yang dikerjakannya
itu adalah suruhan Allah, atau karena telah diizinkan-Nya. Maka karena Allahlah
dia mengerjakan pekerjaan itu dan kepada-Nya dia meminta pertolongan supaya
pekerjaan itu terlaksana dengan baik dan berhasil.
Nabi saw.
bersabda:
كل أمر ذي بال
لايبدأ فيه ببسم الله فهو أبتر أي مقطوع الذنب ناقص
Sesuatu pekerjaan yang penting yang tidak dimulai dengan menyebut nama Allah adalah buntung, yakni tidak ada hasilnya.
Orang Arab
sebelum datang Islam mengerjakan sesuatu pekerjaan adalah dengan menyebut
Al-Lata dan Al-`Uzza, yaitu nama-nama berhala mereka. Sebab itu Allah swt.
mengajarkan kepada penganut-penganut agama Islam yang telah mengesakan-Nya
supaya mereka mengerjakan dengan menyebut nama Allah.
No comments:
Post a Comment