Tafsir Departemen Agama Republik Indonesia
Dalam Tafsir Al-Quran Depag RI (Departemen Agama; sekarang menjadi Kementerian Agama) didapati ungkapan kata "Kecelakaan Bagi Orang Yang Shalat" pada Surah Al-Maa'uun Ayat 4 - 5. Celakalah bagi orang-orang yang mengerjakan sholat (salat) dengan tubuh dan lidahnya tidak sampai ke hatinya.
Surah Al-Maa'uun Ayat 4 - 5
Arti Dan Makna Kata "Saahuun/ Lalai" |
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
Al Maa'uun 4 Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
Al Maa'uun 5 (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
Dalam ayat-ayat ini Allah mengungkapkan satu ancaman yaitu celakalah orang-orang yang mengerjakan salat dengan tubuh dan lidahnya tidak sampai ke hatinya. Dia lalai tidak menyadari apa yang diucapkan lidahnya dan yang dikerjakannya oleh sendi anggotanya. Ia rukuk dan sujud dalam keadaan lengah, ia mengucapkan takbir tetapi tidak menyadari apa yang diucapkannya. Semua itu adalah hanya gerak biasa dan kata-kata hafalan semata-mata yang tidak mempengaruhi apa-apa, tidak ubahnya seperti robot.
Asbabun Nuzul Al Ma'un Ayat 4-5
Imam Ibnu Mundzir mengetengahkan sebuah hadis melalui Tharif bin Abu Thalhah yang bersumber dari Ibnu Abbas r.a. yaitu sehubungan dengan firman-Nya, "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat." (Q.S. Al-Maa'uun, 4) Ibnu Abbas r.a. menceritakan, bahwasanya ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang munafik; karena mereka selalu memamerkan salat mereka di hadapan orang-orang mukmin secara ria, sewaktu orang-orang mukmin berada di antara mereka. Tetapi jika orang-orang mukmin tidak ada, mereka meninggalkan salat, juga mereka tidak mau memberikan pinjaman barang-barang miliknya kepada orang-orang mukmin.
Celakalah orang yang mengerjakan salat hanya dengan tubuh dan lidah saja tetapi tidak sampai ke hatinya
Tafsir Al-Azhar Buya Hamka
"Maka kecelakaan akan didapati oleh orang-orang yang sembahyang." (ayat 4).
"Yang mereka itu dari shalatnya, adalah lalai." (ayat 5)
Dia telah melakukan sembahyang, tetapi sembahyang itu hanya membawa celakanya saja; karena tidak dikerjakannya dengan sungguh-sungguh. Tidak timbul dari kesadarannya, bahwa sebagai seorang Hamba Allah, sudah sewajamya dia memperhambakan diri kepada Allah dan mengerjakan sembahyang sebagaimana yang diperintahkan Allah dengan perantaraan NabiNya.
Saahuun; asal arti katanya ialah lupa. Artinya dilupakannya apa maksud sembahyang itu, sehingga meskipun dia mengerjakan sembahyang, namun sembahyangnya itu tidaklah dari kesadaran akan maksud dan hikmatnya.
Pernah Nabi kita s.a.w. melihat seorang sahabatnya yang terlambat datang ke mesjid sehingga ketinggalan dari sembahyang berjamaah, lalu dia pun sembahyang sendiri. Setelah dia selesai sembahyang, Nabi s.a.w. menyuruhnya mengulang sembahyangnya kembali. Karena yang tadi itu dia belum sembahyang. Dia belum mengerjakannya dengan sesungguhnya.
AssalamuLaiku warahomatullahi wabara katuh;
ReplyDeleteSaya sangat terkejut dan tertarikdenganpe jelasan singkatdari surat al maun.Pada kesempatan yang baik ini perkenankan saya untuk mendapatkan uraian danpenjelasan lengkap tentang asbabun nuzul dari surat al maun tersebut. tks
Salamdari
H.M.Sukarni
kenalin diri sendiri terlebih dahulu, pelajari tentang siapa kita, cari tau makna2 diri kita, cari tau makna kiblat, krn kakbah itu bukan kiblat sesungguhnya... coba klo kakbah tu di boom amerika.. mau kemana arah sholat kita coba?? kn kakbahnya ud hilang... kakbah tu cuma lambang tuk menyatukan umat... silahkan baca2 buku tentang itu semua hal itu dan lainnya yg berkaitan
ReplyDelete