Benarkah Allah Maha Kejam dan Tidak Berbelas Kasih?
Allah adalah pencipta alam semesta, makhluk dan apa saja yang terdapat didunia fana ini. Penciptaan alam raya sesuai kehendak, rencana dan tujuan Allah S.W.T, hal ini sesuai dengan firmanNya dalam Surah Al Baqarah ayat 29 dan 117.
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. [Al-Baqarah:29]
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia.[Al-Baqarah:117]
Demikianlah penciptaan seluruh apa yang ada dilangit, dibumi, didalam dan diantara keduanya atas kehendahNya. Dia lah yang Maha Haq, berkehendak terhadap ciptaannya tanpa intervensi dan ketergantuangan serta pengaruh hal lain.
Manusia sebagai makhluk ciptaan, selayaknya menjadi hamba bagi Sang Pencipta. Demikianlah tujuan diciptakannya manusia. Hal tersebut dapat dibaca dalam Surat ke 51 (Adz-Dzaariya) ayat 56
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Dalam Surah Al Mulk (67) ayat ke 2 dan Al Insaan (76) ayat ke 2, Sang Maha Pencipta menyampaikan kepada seluruh hambaNya, bahwa manusia sebagai makhluk yang dicipta, sengaja diuji oleh-Nya agar terlihat nyata siapa diantara makhluk itu yang taat kepada penciptanya.
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, [Al-Mulk:2]
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur[1536] yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.[Al-Insan;2]
[1536] Maksudnya: bercampur antara benih lelaki dengan perempuan.
Lantas bagaimana dengan kejadian, peristiwa dan fenomena yang mengemparkan manusia, seperti bencana, derita, kematian, malapetaka, duka serta nestapa yang melanda manusia; Banyak manusia yang tak berdosa, baik pria-wanita, tua-muda bahkan balita menjadi korban kejamnya dunia dan dasyatnya mala-petaka alam raya.
Orang kafir dan tidak percaya kepada Allah yang Maha Esa selalu memojokkan tuhan, dengan mengatakan "Allah Maha Kejam dan Tidak Berbelas Kasih" karena membiarkan orang yang tak berdaya menjadi korban kekejaman bencana alam-Nya. Kenapa Allah menciptakan bencana, derita dan kematian.
Ada juga orang kafir yang menyampaikan bahwa, kenapa ada surga dan neraka, jika Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Dilanjutkan oleh mereka: Allah itu kejam dan tidak berbelas kasih karena mencampakkan makhlukNya ke neraka.
Argumen-argumen kafir itu tentunya karena tidak adanya iman dan lemahnya akal mereka.
Dalam firman-firmanNya sudah disampaikan bahwa Manusia adalah hamba, yang diciptakan dari unsur-unsur yang tak bernilai-harga, yang diciptakan untuk menyembah/ beribadah hanya kepada-Nya, yang hidup dan mati makhluk berada dalam genggamanNya dan sesuai kehendakNya, yang diuji dengan perintah dan larangan agar terlihat siapa yang paling layak berada di syurgaNya.
Tentunya tanpa ada perintah, larangan atau hukum Allah; bagaimana makhluk akan mengetahui level kebaikan mereka, bagaimana pula dengan kelayakan penghuni syurga. Pasti orang kafir (ingkar) ataupun manusia yang suka berbuat dosa tidak pantas untuk menghuni syurga itu.
Sesungguhnya bencana, derita dan hal-hal yang menyebabkan kematian adalah atas kehendak-Nya, sebagai cobaan bagi setiap hamba, dan juga sebagai bagian dari seleksi kelayakan "siapa saja yang pantas untuk masuk kedalam syurga-Nya". Dalam Surah Al Anbiyaa' (21) ayat ke 35, Allah berfirman:
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاء فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. [Al-Baqarah:29]
بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَإِذَا قَضَى أَمْراً فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia.[Al-Baqarah:117]
Demikianlah penciptaan seluruh apa yang ada dilangit, dibumi, didalam dan diantara keduanya atas kehendahNya. Dia lah yang Maha Haq, berkehendak terhadap ciptaannya tanpa intervensi dan ketergantuangan serta pengaruh hal lain.
Manusia sebagai makhluk ciptaan, selayaknya menjadi hamba bagi Sang Pencipta. Demikianlah tujuan diciptakannya manusia. Hal tersebut dapat dibaca dalam Surat ke 51 (Adz-Dzaariya) ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Dalam Surah Al Mulk (67) ayat ke 2 dan Al Insaan (76) ayat ke 2, Sang Maha Pencipta menyampaikan kepada seluruh hambaNya, bahwa manusia sebagai makhluk yang dicipta, sengaja diuji oleh-Nya agar terlihat nyata siapa diantara makhluk itu yang taat kepada penciptanya.
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, [Al-Mulk:2]
إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur[1536] yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.[Al-Insan;2]
[1536] Maksudnya: bercampur antara benih lelaki dengan perempuan.
Allah - HD Wallpaper by Almubdi on DeviantArt |
Lantas bagaimana dengan kejadian, peristiwa dan fenomena yang mengemparkan manusia, seperti bencana, derita, kematian, malapetaka, duka serta nestapa yang melanda manusia; Banyak manusia yang tak berdosa, baik pria-wanita, tua-muda bahkan balita menjadi korban kejamnya dunia dan dasyatnya mala-petaka alam raya.
Orang kafir dan tidak percaya kepada Allah yang Maha Esa selalu memojokkan tuhan, dengan mengatakan "Allah Maha Kejam dan Tidak Berbelas Kasih" karena membiarkan orang yang tak berdaya menjadi korban kekejaman bencana alam-Nya. Kenapa Allah menciptakan bencana, derita dan kematian.
Ada juga orang kafir yang menyampaikan bahwa, kenapa ada surga dan neraka, jika Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Dilanjutkan oleh mereka: Allah itu kejam dan tidak berbelas kasih karena mencampakkan makhlukNya ke neraka.
Argumen-argumen kafir itu tentunya karena tidak adanya iman dan lemahnya akal mereka.
Dalam firman-firmanNya sudah disampaikan bahwa Manusia adalah hamba, yang diciptakan dari unsur-unsur yang tak bernilai-harga, yang diciptakan untuk menyembah/ beribadah hanya kepada-Nya, yang hidup dan mati makhluk berada dalam genggamanNya dan sesuai kehendakNya, yang diuji dengan perintah dan larangan agar terlihat siapa yang paling layak berada di syurgaNya.
Tentunya tanpa ada perintah, larangan atau hukum Allah; bagaimana makhluk akan mengetahui level kebaikan mereka, bagaimana pula dengan kelayakan penghuni syurga. Pasti orang kafir (ingkar) ataupun manusia yang suka berbuat dosa tidak pantas untuk menghuni syurga itu.
Sesungguhnya bencana, derita dan hal-hal yang menyebabkan kematian adalah atas kehendak-Nya, sebagai cobaan bagi setiap hamba, dan juga sebagai bagian dari seleksi kelayakan "siapa saja yang pantas untuk masuk kedalam syurga-Nya". Dalam Surah Al Anbiyaa' (21) ayat ke 35, Allah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
No comments:
Post a Comment