Soldier Of Allah - Image By: webdziner.deviantart.com |
Di sisi lain pasukan Romawi maju dengan kesombongannya membawa pasukan besar hingga menutupi seluruh tempat yang ada, baik daerah yang lapang maupun daerah yang sulit seolah-olah mereka awan hitam, mereka berteriak-teriak mengangkat suara tinggi-tinggi, sementara para pendeta berjalan mengelilingi tentara membacakan Injil sambil memotifasi mereka untuk giat berperang.
Khalid membawa kudanya menuju Abu Ubaidah dan berkata kepada-nya, "Aku akan memberikan usulan."
Abu Ubaidah menjawab, "Katakanlah apa usulmu, aku akan mendengar dan mematuhinya."
Khalid berkata, "Musuh pasti menyiapkan pasukan besar yang tak dapat dihalangi untuk dapat membobol pertahanan kita. Aku khawatir pertahanan sayap kiri dan sayap kanan kita akan kebobolan. Oleh karena itu menurut pendapatku kita harus membagai pasukan berkuda menjadi dua pasukan. Satu pasukan ditempatkan di belakang sayap kanan, dan yang lain ditempatkan di sayap kiri. Hingga apabila pasukan Romawi berhasil menjebol pertahanan kita di sayap kiri atau sayap kanan, para pasukan berkuda dapat berperan membantu mereka. Dan kita datang menyerbu mereka dari belakang."
Abu Ubadiah berkata pada Khalid,"Alangkah jitu idemu itu."
Segera Khalid masuk ke dalam barisan berkuda yang berada di belakang pertahanan sayap kanan dan Qeis bin Hubairah di sayap kiri. Khalid memerintahkan Abu Ubaidah agar mundur ke belakang dari posisi tengah ke belakang, agar jika ada dari tentara Islam yang berlari mundur akan merasa malu melihatnya dan kembali ke medan pertempuran.
Abu Ubaidah menyerahkan posisi tengah yang sebelumnya ia tempati kepada Sa'id bin Zaid, salahseorang dari sepuluh orang yang dijamin Rasulullah masuk surga. Kemudian Khalid bergerak ke tempat para wanita sambil memberikan instruksi kepada mereka agar bersiap-siap dengan písau belati serta tongkat-tongkat. Khalid berkata, "Siapa saja yang kalian jumpai, melarikan diri dari pasukan maka bunuhlah dia!" setelahitu Khalid kembali ke posisinya.[al-Azdi, Futuh as-Syam, him. 220-221.]
Sumber: AlBidayah Wan Nihayah
No comments:
Post a Comment