Akhir Peperangan Yarmuk
Sumber Gambar: z13.invisionfree.com |
Kemudian Khalid kembali menyerbu sampai di tengah-tengah kuda-kuda Romawi. Ketika itu kuda-kuda Romawi lari tunggang langgang ke padang pasir, dan kaum mulimin sengaja membukakan jalan bagi kuda-kuda tersebut hingga seluruhnya pergi.
Khalid kini menguasai posisi tengah pasukan dan berhasil membubarkan pasukan pejalan kaki, mereka terpecah belah dan lari kocar-kacir ibarat tembok yang telah runtuh. Kemudian Khalid mengejar pasukan yang lari bercerai-berai itu, hingga berhasil menerobos parit mereka.
Malam itu pasukan Romawi berlari dalam kegelapan menuju al-Waqushah, adapun pasukan yang diikat dengan rantai besi jika satu terjatuh maka terjatuhlah seluruhnya.
Ibnu Jarir dan lain-lainnya berkata, "Pada waktu itu yang jatuh dan yang terbunuh mencapai 120.000 orang selain yang terbunuh di medan peperangan."[Ath-Thabari, 3/400, sementara al-Azdi dalam Futuh as-Syam, him. 230 memperkirakan jumlah mereka yang terbunuh sebanyak 200.000, dalam riwayat lainnya mereka menghitung dan ternyata mendapati musuh yang terbunuh sebanyak 80.000.] Pada peperangan ini para wanita muslimah juga turut berpartisipasi membunuh banyak pasukan Romawi, mereka bertugas memukul tentara kaum muslimin yang lari dari medan pertempuran sambil meneriaki mereka, "Mau lari kemana kalian, apakah kalian akan meninggalkan kami kepada para tentara kafir?" Jika telah diteriaki seperti itu, maka tidak seorang pun yang sanggup mendengarnya kecuali pasti akan kembali bertempur.
Ibnu Jarir melanjutkan, "Pada waktu itu al-Qaiqalan dan para petinggi pasukan Romawi lari terbirit-birit sambil menyeret-nyeret pakaian mantel mereka, mereka berkata, "Jika kita tidak mampu menolong dan memenangkan agama Nasrani maka lebih baik kita mati saja di atas agama ini." Maka datanglah pasukan kaum muslimin menghabisi mereka seluruhnya". Mereka menyebutkan bahwa jumlah kaum muslimin yang terbunuh dalam peperangan ini sebanyak 3000 orang, termasuk di antaranya Ikrimah dan anaknya Amru, Salamah bin Hisyam, Amru bin Sa'id, Aban bin Sa'id. Adapun Khalid bin Sa'id terluka berat tetapi tidak diketahui ke mana perginya. Demikian pula dengan Dhirar bin al-Azur, Hisyam bin al-Ash, Amru bin Thufail bin Amru ad-Dausi. Akhirnya Allah menampakkan kebenaran mimpi ayahnya pada peperangan Yamamah.
Pada waktu itu Yazid bin Abu Sufyan termasuk orang-orang yang tegar, ia berperang mati-matian. Disebabkan ayahnya melewatinya dan berkata padanya;
"Wahai anakku hendaklah engkau bertakwa kepada Allah dan bersabar, sesungguhnya tidak satu pun prajurit di medan tempur ini kecuali bersungguh-sungguh dalam berperang. Bagaimana pula dengan dirimu dan orang-orang yang sepertimu sebagai pemimpin kaum muslimin?! Tentulah orang-orang sepertimu dituntut untuk lebih bersabar dan jujur, maka takutlah kepada Allah wahai anakku. Jangan sampai para sahabatmu lebih semangat mengejar ganjaran dan pahala serta lebih bersabar dalam peperangan daripadamu. Dan jangan sampai mereka lebih berani terhadap musuh Islam dari-pada dirimu."
Mendengar itu Yazid berkata, "Aku akan berusaha mematuhinya insya Allah." Maka karena itulah ia berperang mati-matian dalam pertempuran ini di posisi tengah pasukan.
Berkata Sa'id bin al-Musayyib, dari ayahnya dia berkata, "Dalam peperangan Yarmuk ini suara menjadi senyap, maka tiba-tiba kami mendengar suara yang menggema di seluruh pasukan, "Wahai kemenangan dari Allah....datanglah segera! Wahai tentara Islam....bertahanlah!" Kami melihat dan ternyata itu adalah suara Abu Sufyan di bawah panji anaknya, Yazid."[Dikeluarkan oleh Ibnu Sa'ad dalam ath-Thabaqat, 1/90 dengan sanad yang shahih mengenai biografi Abu Sufyan dari thabaqah keempat kalangan sahabat dengan tahqiqor. Abdul Aziz as-Sulami, dan dikeluarkan pula oleh Ya'qub bin Sunan dalam al-Ma'rifah, 3/300 dari jalan Ibnu Sa'ad. Dan Ibnu Hajar berkata dalam al-Ishabah, "sanadnya shahih."]
Kaum muslimin pada malam itu mengakhirkan shalat Isya hingga kemenangan berhasil mereka raih. Malam itu Khalid bermalam di kemah Tazariq, saudara Heraklius yang menjadi panglima tertinggi pasukan Romawi pada peperangan ini. Tazariq melarikan diri beserta para pasukan Romawi, sementara pasukan berkuda berkumpul di sekitar kemah Khalid menunggu pasukan Romawi yang lewat untuk selanjutnya dibunuh hingga waktu pagi tiba. Dan akhirnya Tazariq juga terbunuh. Disebutkan bahwa Tazariq memiliki 30 kemah, atapnya terbuat dari sutera yang di dalamnya terdapat berbagai kasur empuk dan sutera. Pada pagi harinya tentara Islam telah menguasai seluruh harta rampasan perang. Namun tidaklah sebanding antara kegembiraan mereka mendapatkan harta rampasan perang yang banyak dengan kesedihan mereka mendengar berita wafatnya Abu Bakar yang disampaikan oleh Khalid ketika itu, namun mereka mendapat pengganti Abu Bakar yaitu Umar al-Faruq.
Sumber: AlBidayah Wan Nihayah
No comments:
Post a Comment